Untuk mencegah terulangnya pendadakan strategis perlu dilakukan penguatan terhadap intelijen di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan intelijen negara.
[9] Hal utama yang perlu diperhatikan dalam reformasi intelijen adalah mengubah paradigma intelijen dari alat penguasa dengan kewenangan dan kekuasaan yang tak terbatas menjadi intelijen sebagai organisasi atau producer
In an Serious way, this situation is referred to as the contestation between the factions of “Political Islam” and “Pancasila” which led towards the May well 1998 riots that befell a few days prior to Soeharto stepped down. See Sukardi Rinakit, T
Meningkatnya keterlibatan dinas intelijen rahasia di Amerika selama pandemi untuk terus aktif selama pandemi adalah munculnya berbagai kejahatan berteknologi tinggi. Dalam Web site FBI juga menjelaskan munculnya Scammers yang menargetkan situs Net dan aplikasi seluler untuk melacak penyebaran COVID-19 dan menggunakannya untuk menanamkan malware lalu mencuri knowledge keuangan dan pribadi. Penipu bahkan menyamar sebagai otoritas kesehatan nasional dan world.
Untuk menjaga kredibilitas intelijen diperlukan wadah organisasi intelijen fashionable, intelijen yang menjaga profesialisme, menghormati hak asasi manusia dan tetap meyakini kerahasiannya serta tata kelola yang demokratis, patuh pada institusi politik dan negara.
Suitable radical groups, specifically those in political corporations that encourage the discourse of Islamic law; and
Reformasi intelijen terkait dengan kerahasiaan intelijen harus dapat memperkuat tingkat kerahasiaan rahasia intelijen agar tidak bisa diakses oleh sembarang orang atau pun user lain selain user yang memeberikan arranging dan course
Some jurist categorized this to be a long-lasting priority beneath the doctrine of faste jurisprudence, which serves a somewhat binding electricity. Other jurists on the other hand, nonetheless handle such precedence like every other precedence, i.e., as not getting any binding electric power. They just Use a persuasive pressure of precedence. Jurisprudences from your Supreme Court docket as well as Constitutional Court are published online. Jurisprudences of the Supreme Court docket which were broadly approved as long-lasting jurisprudences can be obtained on the web likewise.
In 1950-1958, military intelligence even now dominated the operational activities on the intelligence solutions, Regardless that they were not directed to experience a specific external risk. This politicization system began in early 1952 if the Main of Staff on the Armed Forces TB Simatupang formed BISAP being an intelligence company to support his office and also the Defense Ministry. Even so, on account of its structural marginal position and constrained methods and resources, BISAP couldn't do A great deal and was dissolved in the subsequent calendar year.[sixteen]
Lembaga intelijen sendiri justru dianggap terlibat mengambil bagian dari agenda “politisasi vaksin.” Beberapa waktu lalu BIN bersama mantan Kemenkes Terawan memaksa agar vaksin nusantara segera mendapatkan pengakuan dari BPOM. Dengan label “karya anak bangsa” banyak pihak (termasuk BIN) memaksa BPOM untuk melakukan uji lebih lanjut.
Ketidakpahaman tentang fungsi intelijen terlihat dari pendapat mereka yang menginginkan agar orang yang diinterogasi oleh BIN harus didampingi oleh pengacara, sebagaimana selayaknya orang yang sedang diinterogasi oleh aparat penegak hukum. Mereka tidak mengerti bahwa intelijen (BIN, BIK, BAIS atau instansi intelijen mana saja) tidak boleh menginterogasi orang sebagaimana hal informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh reserse polisi atau PNS penyidik.
Perjalanan demokrasi di Indonesia masih dalam proses untuk mencapai suatu kesempurnan. Wajar apabila dalam pelaksaannya masih terdapat ketimpangan untuk kepentingan penguasa semata. Penguasa hanya mementingkan kekuasaan semata, tanpa memikirkan kebebasan rakyat untuk menentukan sikapnya . Sebenarnya demokrasi sudah muncul pada zaman pemerintahan presiden Soekarno yang dinamakan design Demokrasi Terpimpin, lalu berikutnya di zaman pemerintahan Soeharto model demokrasi yang dijalankan adalah design Demokrasi Pancasila. Namun, alih-alih mempunyai suatu pemerintahan yang demokratis, product demokrasi yang ditawarkan di dua rezim awal pemerintahan Indonesia tersebut malah memunculkan pemerintahan yang otoritarian, yang membelenggu kebebasan politik warganya. Begitu pula kebebasan pers di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan masa pemerintahan Presiden Soeharto sangat dibatasi oleh kepentingan pemerintah.
When this occurs, then the public problem with regard to the President’s status as just one consumer of BIN plus the politicization of the Firm will be outside of position.
Along with the existence of this Law, intelligence posture, Group and operations are mirrored and might be monitored by the public and parliament. The endeavor that awaits Sooner or later is always to supervise the implementation of this laws, which includes analyzing the reform strategy of BIN and intelligence organizations for the ministerial and institutional degree (including from the armed forces and law enforcement) so that they do the job in compliance with current lawful provisions.
Comments on “reformasi intelijen indonesia - An Overview”